Tuesday 21 February 2012

Kunci Sukses Berkhotbah


    Agar seorang Khotib sukses dalam berkhotbah dan apa yang disampaikan dapat diterima para jema’ah pendengarnya, maka seorang khotib hendaklah memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.  Khotbah hendaklah relevansi dengan realitas dan disampaikan sesuai dengan daya tangkap Jamaa’ah
Seorang khotib hendaklah memahami situasi dan kondisi serta masalah-masalah aktual yang terjadi yang terjadi, sehingga apa yang disampaikan memiliki relevansi dengan realitas yang sedang terjadi, terutama persoalan yang sedang dihadapi para jema’ah.
Rosullullah SAW bersabda : “barbicaralah kepada manusia sesuai dengan kemampuan akal dan daya tangkap mereka.” Kemampuan akal dan daya tangkap disini mengandung pengertian bahwa yang disampikan hendaklah setingkat dengan latar belakang pendidikan para pendengarnya serta berkaitan dengan lingkungan dan budaya mereka.

2.    Menggunakan metode yang tepat

3.    Khatib harus ikhlas dalam berkhotbah
Didalam menyampaikan khotbah seoarang khotib harus tulus dan ikhlas, agar apa yang disampaikan itu dibarengi hidayah dari Allah SWT. Sehingga meninggalkan atsar yang positif kedalam hati pendengarnya. Apabila seorang khotib tidak memiliki ketulus-ikhlasan, maka sangat besar kemungkinan apa yang disampaikan itu akan masuk telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri, tanpa meninggalkan atsar bagi pendengarnya. 
4.    Menghias diri dengan akhlakul  kharimah
Seorang khotib yang berkhotbah berarti mengajak para jemaah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan larangan-larangannya,serta mengaplikan nilai-nilai takwa dalam kehidupan sehari-hari, baik secara internal dalam lingkungan keluarga maupun dalam skala yang lebih luas sebagai bagian dari  warga masyarakat bangsa. Oleh karena itu , ketelaadanan seoarang khotib menjadi sangat penting dan merupakan kunci utama dalam kesuksesan berkhotbah.

Seorang khotib jangan sampai masuk dalam kategori  sebagaimana yang di gambarkan dalam Firman Allah SWT.
        
           
 Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?   Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.


5.    Materi khotbah harus up to date
Materi khutbah yang disampaikan harus ada variasinya sehingga pendengar merasakan kesan baru dari apa yang telah disampaikan, materi khotbah boleh sama dengan apa yang ada dikonsep, tapi cobalah sedikit memberi sesuatu baru sehingga lebih terasa asing ketika didengar. Misalkan ketika anda menceritakan tentang anak yang durhaka, biasanya orang banyak menceritakan kisah malin kundang. Maka sekarang cobalah memberi kisah anak durhaka yang baru terjadi.